Mie Ayam Mbak Nur Manja Tegowanu Grobogan: Perjalanan 140 KM yang Terbayar dengan Semangkuk Kehangatan

Grobogan – Sore itu, sekitar pukul 16:16 WIB, langit Tegowanu sedikit mendung, tapi tidak menyurutkan langkah saya dan rekan menuju sebuah warung sederhana yang mulai ramai diperbincangkan di media sosial: Warung Mie Ayam Bakso Mbak Nur Manja. Perjalanan kami dari Sragen ke Tegowanu, Kabupaten Grobogan, menempuh jarak sekitar 140 kilometer atau sekitar dua setengah jam berkendara.

Dari arah Pasar Tegowanu, kami bergerak sekitar 200 meter ke arah selatan. Di sanalah warung kecil itu berdiri, tampak bersahaja namun bersih dan tertata rapi. Aroma kaldu dan bumbu khas mie ayam menyambut dari kejauhan, seperti memberi aba-aba bahwa rasa lapar kami akan segera terobati.

Sesaat setelah memasuki warung, kami disambut hangat oleh pemilik warung—seorang wanita berwajah anggun dengan senyum ramah. Ia mengenakan daster warna abu-abu dan sepatu hitam. Tanpa menunggu lama, ia bertanya dengan sopan, “Mau pesan apa, Mas?”

Kami memesan dua porsi mie ayam bakso dan dua gelas es teh. Dengan cekatan, wanita yang belakangan kami ketahui bernama Nur, langsung menuju dapur dan mulai menyiapkan pesanan kami.

Di samping kami, duduk sepasang kekasih yang juga tengah menunggu pesanan. Sambil menunggu, saya bertanya kepada rekan saya yang duduk di sebelah, “Ini daerah mana ya? Kok bisa ada wanita secantik ini yang kerja keras jualan sendiri?”

Rekan saya hanya tersenyum, lalu menjawab pelan, “Maaf Abah ITO, saya kurang tahu. Soal suaminya pun saya tidak pernah dengar kabar.”

Beberapa menit kemudian, seorang wanita paruh baya berbaju hijau datang membawakan dua gelas es teh. “Silakan diminum,” ucapnya lembut, sambil tersenyum. Tak lama berselang, dua porsi mie ayam bakso pun tersaji di meja kami.

Saya pun menghentikan catatan kecil di ponsel dan mulai menikmati semangkuk mie ayam bakso hangat. Rasanya cukup lezat. Tekstur mie kenyal, kuah kaldu terasa gurih, dan baksonya pun empuk. Tidak berlebihan, tetapi cukup membuat tubuh yang lelah karena perjalanan panjang menjadi segar kembali.

Selesai makan, kami sempat berbincang ringan dengan Mbak Nur. Ternyata, ia sudah mulai berjualan sejak tahun 2019, dan kini warungnya telah berjalan sekitar enam tahun.

“Setiap pagi saya ke pasar dulu, biasanya di Pasar Karangawen. Pulang dari sana, saya langsung bikin bakso dan meracik bumbu buat mie ayam dan baksonya,” tutur Nur saat dikonfirmasi oleh Tim Berita Istana.

Ia menambahkan, tidak ada jam buka pasti. “Kadang saya buka jam 10, kadang jam 11 siang, tergantung capek atau nggaknya,” ujarnya sembari tersenyum malu.

Dedikasi dan semangat juang Mbak Nur dalam merintis usaha kuliner ini layak diacungi jempol. Di tengah keterbatasan dan mungkin kesendirian, ia tetap memilih untuk mandiri dan produktif. Kehangatan yang ia sajikan bukan hanya dari semangkuk mie ayam, tapi juga dari keramahan, ketulusan, dan semangat hidupnya yang tulus.

Penulis: Tim Berita Istana
Lokasi: Warung Mie Ayam Bakso Nur Manja, Tegowanu Kulon, Kec. Tegowanu, Kab. Grobogan, Jawa Tengah

Array

Bagikan ini:

Redaksi

PT. BERITA ISTANA NEGARA

Berita terkini
Scroll to Top