Jakarta, 11 Juni 2025 – Presiden Prabowo Subianto menyaksikan penandatanganan 27 kontrak pertahanan senilai total Rp33 triliun antara Kementerian Pertahanan Republik Indonesia dengan sejumlah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan Badan Usaha Milik Swasta (BUMS). Acara ini berlangsung sesaat setelah pembukaan Indo Defence Expo and Forum 2024 di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Rabu (11/6).
Dalam prosesi penandatanganan tersebut, Presiden Prabowo didampingi oleh Menko Polhukam Budi Gunawan dan Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin. Kontrak-kontrak yang diteken merupakan bentuk sinergi antara Kementerian Pertahanan dengan 17 penyedia barang dan jasa strategis, baik dari kalangan BUMN maupun swasta nasional.
Adapun perusahaan yang terlibat antara lain:
- PT PAL Indonesia
- PT Dirgantara Indonesia
- PT Pindad
- PT LEN
- PT Republik Defens Indonesia
- PT Praba Cipta Mandiri
- PT Nusantara Turbine Propulsi
- PT Agrapana Nugraha Katara
- PT Tesco Indomaritim
- PT Indonesia Defence Systems
- PT Aggiomultimex International Group
- PT Sapta Cakra Manunggal
- PT Mitra Harapan Abadi
- PT Mulia Buana Dharma Trans
- PT Noahtu Shipyard
- Ellips Projects UK, yang bekerja sama dengan mitra lokal
- (Satu perusahaan tidak disebutkan secara spesifik)
Perkuat Alutsista dan Infrastruktur Kesehatan Militer
Penandatanganan ini tidak hanya berfokus pada pengadaan alat utama sistem persenjataan (alutsista), tetapi juga mencakup peningkatan fasilitas kesehatan militer. Sebanyak 20 rumah sakit di bawah naungan Kementerian Pertahanan akan mendapatkan peningkatan kapasitas dan infrastruktur sebagai bagian dari kontrak yang disepakati.
Dalam pidatonya saat membuka pameran Indo Defence 2024, Presiden Prabowo menegaskan pentingnya investasi berkelanjutan di sektor pertahanan untuk menjamin keamanan dan kedaulatan negara.
“Sejarah manusia mengajarkan bahwa suatu bangsa yang tidak mau investasi terhadap pertahanannya sendiri biasanya kedaulatannya dirampas, biasanya kemerdekaannya dirampas. Biasanya bangsa itu menjadi bangsa budak,” ujar Prabowo.
Ia juga menegaskan bahwa bangsa Indonesia harus belajar dari sejarah panjang penjajahan dan menjadikan pembangunan pertahanan sebagai prioritas nasional.
“Bangsa Indonesia cinta damai, tetapi lebih cinta kemerdekaan. Pertahanan adalah salah satu jaminan terhadap kemerdekaan dan kesejahteraan,” lanjutnya.
Prabowo mengajak seluruh elemen masyarakat, khususnya generasi muda, untuk mengikuti perkembangan teknologi dan sains di bidang pertahanan melalui pameran ini.
“Expo ini memberi kesempatan bagi industri pertahanan dalam negeri, industri pertahanan negara sahabat, dunia akademisi, serta seluruh unsur pimpinan politik dan masyarakat, khususnya generasi muda RI, untuk mengikuti perkembangan teknologi pertahanan,” tutupnya.