Sering Konsumsi Pil Koplo: Pria Asal Kedung Waduk Karangmalang Sragen Berinisial WRS Kepergok Berduaan dengan Selingkuhan

Sragen, 22 Juni 2025 — Seorang pria berinisial WRS, warga  Kedung Waduk, Kecamatan Karangmalang, Kabupaten Sragen, diduga terlibat perselingkuhan setelah kepergok membonceng wanita yang bukan istrinya pada Sabtu malam, 21 Juni 2025. Peristiwa tersebut terjadi di depan alun alun Sragen saat mertua dan istrinya hendak pergi menonton pasar malam bersama cucunya.

Menurut keterangan saksi keluarga, WRS tidak hanya sekali terlihat berduaan dengan wanita lain. Seorang janda anak 1 asal Alas Tuo Karanganyar sebut saja Bunga yang sudah memiliki anak, bahkan mengaku kepada istri sah WRS bahwa dirinya pernah diajak ke hotel oleh WRS. “Saya diajak WRS ke hotel,” ungkap Bunga ketika menemui istri sah WRS dan menceritakan kejadian tersebut secara langsung.

Lebih mengejutkan lagi, wanita yang dibonceng WRS pada malam kejadian itu bukan Bunga, melainkan wanita lain lagi. Informasi ini memperkuat dugaan bahwa WRS menjalin hubungan dengan lebih dari satu perempuan di luar pernikahannya.

Rumah tangga WRS dan istrinya yang baru berusia kurang lebih dua tahun itu diketahui sering diwarnai pertengkaran. WRS kerap mengutarakan keinginan untuk bercerai dengan alasan belum dikaruniai anak. Namun, sang istri, RIZ, yang telah memiliki satu anak sebelumnya, menilai alasan tersebut tidak masuk akal dan hanya menjadi dalih untuk menutupi perilaku WRS.

“Sudah sering dia minta cerai. Tapi alasannya tidak logis. Ini cuma cari-cari alasan saja. Padahal saya sudah punya satu anak,” ungkap RIZ kepada awak media Berita Istana.

“Selama saya berumah tangga, saya belum pernah diberi nafkah. Justru gaji saya sebagai buruh pabrik yang diminta terus oleh WRS,” ujar RIZ saat ditemui tim investigasi Berita Istana, dengan suara bergetar menahan emosi.

Selain isu perselingkuhan,tim investigasi Berita Istana menyebutkan bahwa konsumsi pil koplo tersebut dilakukan di rumah salah satu teman dekat WRS yang berlokasi di Kedung Waduk, yang identitas dan alamatnya kini telah berhasil dikantongi oleh tim investigasi. Aktivitas penyalahgunaan obat tersebut disebut-sebut dilakukan secara rutin dan dalam suasana yang tertutup.

Menurut sumber terpercaya dari lingkungan terdekat keluarga WRS, pihak keluarga telah lama mengkhawatirkan pergaulan dan kebiasaan buruk WRS. Dugaan kuat menyebut bahwa WRS tidak hanya sebagai pengguna, namun juga mulai terlibat dalam jaringan kecil distribusi pil koplo yang menyasar kalangan remaja.

“Kami sudah mencurigai sejak lama. Tapi sekarang sudah semakin jelas, dan kami sangat khawatir ini akan berdampak buruk ke masa depan anak bangsa,” ujar seorang anggota keluarga yang enggan disebutkan namanya.

Menyikapi maraknya peredaran dan penyalahgunaan obat terlarang jenis pil koplo yang belakangan kembali mencuat ke publik, Direktur Utama PT Berita Istana Negara, Warsito, menyampaikan sikap tegas dan mendorong aparat penegak hukum untuk segera bertindak.

“Kami mendorong aparat penegak hukum untuk mengambil tindakan terhadap siapa pun yang masih menyalahgunakan pil koplo. Ini adalah persoalan serius yang dapat merusak tatanan sosial dan moral masyarakat,” tegas Warsito dalam keterangan tertulisnya kepada media, Sabtu malam (21/6).

Warsito juga menambahkan bahwa penyalahgunaan obat terlarang seperti pil koplo tidak hanya membahayakan kesehatan individu, tetapi juga menjadi ancaman bagi generasi muda dan stabilitas sosial.

“Sebagai media, kami memiliki tanggung jawab untuk terus mengungkap fakta-fakta di lapangan dan memberikan informasi yang membangun kesadaran publik. Namun, kami juga berharap adanya ketegasan dari pihak berwenang agar jaringan distribusi pil koplo bisa segera dihentikan,” tambahnya.

Berita Istana, melalui tim investigasi internal, sebelumnya telah mengantongi sejumlah data terkait jaringan peredaran pil koplo di wilayah tertentu, yang rencananya akan dilaporkan secara resmi kepada pihak berwajib.

Warsito berharap kolaborasi antara media, masyarakat, dan aparat hukum dapat membuahkan hasil nyata dalam memerangi peredaran narkoba, khususnya jenis pil koplo yang semakin marak di kalangan remaja.

Kasus ini kini menjadi perbincangan hangat di lingkungan masyarakat sekitar. Warga berharap aparat penegak hukum segera bertindak untuk menindaklanjuti dugaan penyalahgunaan narkoba serta membongkar praktik perselingkuhan yang telah meresahkan.(iTO)

@MATAJATENG

Array

Bagikan ini:

Redaksi

PT. BERITA ISTANA NEGARA

Berita terkini
Scroll to Top