Viral! Guru Tendang Kepala Siswa di SMPN 1 Karangawen, Kabupaten Demak

Demak, 10 Juni 2025 — Dunia pendidikan kembali tercoreng. Sebuah video yang menampilkan tindakan kekerasan oleh seorang guru terhadap siswa di SMP Negeri 1 Karangawen, Kabupaten Demak, viral di media sosial dan menuai kecaman luas dari masyarakat.

Video berdurasi 28 detik tersebut pertama kali dibagikan oleh akun bernama Ha We di grup Facebook Info Warga Karangawen. Dalam waktu singkat, video tersebut telah ditonton dan dibagikan ribuan kali oleh warganet.

Dalam rekaman video, tampak seorang guru mengenakan seragam cokelat dan peci hitam berdiri di atas meja murid sambil menyandarkan badan ke jendela kelas. Ia terdengar melontarkan pertanyaan dengan nada tinggi sambil menendang kepala seorang siswa laki-laki sebanyak tiga kali.

“Koncomu biasane sopo?” bentaknya, diiringi tindakan kekerasan terhadap siswa yang terlihat ketakutan. Suara siswa yang berusaha menjawab nyaris tak terdengar, tertutup suara tawa sejumlah murid lain yang merekam kejadian tersebut.

Tak berhenti di situ, guru tersebut kembali memarahi siswa: “Tidak ada orang? Maksudmu piye?” sambil menunjuk siswa yang duduk bersimpuh dalam kondisi trauma.

Video ini segera memicu kemarahan publik, terutama para orang tua dan pemerhati pendidikan. Banyak pihak mendesak Dinas Pendidikan Kabupaten Demak agar memberikan sanksi tegas kepada oknum guru tersebut.

“Ini mencoreng dunia pendidikan. Kekerasan dalam bentuk apa pun tidak bisa ditoleransi, apalagi di sekolah oleh sosok pendidik,” ujar Siti Nurjanah, seorang aktivis pendidikan asal Demak.

Di media sosial, tagar terkait kasus ini menjadi perbincangan hangat. Warganet mempertanyakan komitmen pihak sekolah dan dinas terkait dalam melindungi hak siswa serta mencegah kekerasan di lingkungan pendidikan.

Hingga berita ini diterbitkan, belum ada tanggapan resmi dari pihak SMP Negeri 1 Karangawen maupun Dinas Pendidikan Kabupaten Demak. Masyarakat berharap kasus ini tidak berhenti di ruang viral media sosial semata.

“Kami menuntut investigasi menyeluruh dari pihak kepolisian dan dinas pendidikan. Dunia pendidikan harus menjadi ruang aman dan bebas dari kekerasan,” tegas Ahmad Fadli, Ketua Forum Komite Sekolah Kabupaten Demak.

Masyarakat mendesak agar semua pihak terkait bersikap transparan dan bertindak cepat, agar kejadian serupa tidak terulang dan kepercayaan terhadap institusi pendidikan dapat dipulihkan.(Tim:Red)

Array

Bagikan ini:

Redaksi

PT. BERITA ISTANA NEGARA

Berita terkini
Scroll to Top