Jakarta – Indonesia kembali berduka. Arya Daru Pangayunan, seorang diplomat muda penuh dedikasi, ditemukan meninggal secara tidak wajar di kamar kosnya pada 8 Juli 2025. Fakta yang mengejutkan, almarhum adalah keponakan kandung dari Agenanda Djatmika, Ketua Umum Pokdar Kamtibmas Bhayangkara, organisasi mitra resmi Polri.
Daru bukan sekadar diplomat. Ia adalah pejuang kemanusiaan yang menangani langsung kasus perlindungan WNI dan perdagangan orang (TPPO) di luar negeri, khususnya Kamboja. Kinerjanya dikenal cemerlang, integritasnya tak diragukan.
Namun, di tengah pengabdiannya kepada negara, ia justru gugur secara misterius. Hingga hari ini, penyebab pasti kematian belum diumumkan secara transparan. Keluarga mencium banyak kejanggalan dan mendesak agar kasus ini tidak dibiarkan menguap begitu saja.
*Tuntutan untuk Negara!*
Kematian Daru bukan hanya tentang satu nyawa. Ini menyangkut wibawa dan integritas bangsa. Jika seorang diplomat muda, dari keluarga tokoh keamanan nasional, bisa gugur tanpa kejelasan, maka siapa pun bisa menjadi korban berikutnya.
*Atas nama keadilan, kami media dan masyarakat menyerukan:*
Presiden RI: Turun tangan langsung demi menjaga kehormatan bangsa.
Kapolri: Jadikan ini sebagai kasus prioritas nasional.
Menlu RI: Buka suara dan beri perlindungan penuh terhadap diplomat-diplomat Indonesia.
Kepala BIN: Selidiki kemungkinan ancaman dari jaringan yang terganggu oleh kerja Daru.
*JusticeforDaru Bukan Sekadar Tagar!*
Tagar ini telah viral di media sosial. Ini adalah suara rakyat yang ingin melihat kebenaran ditegakkan, pelaku diadili, dan nyawa Daru mendapat keadilan.
Kami tidak akan diam. Gugurnya Duta Bangsa ini harus jadi titik balik keseriusan negara melindungi para pengabdi negeri.
_[Sumber : DPP Pokdarkamtibmas Bhayangkara |-| Pimum media Group Priyono]_