Keterlibatan AD Oknum TNI Koramil Banyuputih Kodim Batang Diduga Main BBM Subsidi

Berita Istana
3 Min Read

Batang | Aroma panas tercium dari pesisir utara Batang. Informasi yang diterima Redaksi Berita Istana dan kanal @tiktok Mata Jateng menyebut ada dugaan keterlibatan oknum anggota TNI aktif berinisial AD, anggota Koramil Banyuputih Kodim 0736/Batang, dalam praktik penyalahgunaan BBM subsidi.

Bukan sekadar kabar pinggir dermaga. Nama AD dikaitkan dengan aktivitas pengangkutan BBM menggunakan dump truk miliknya sendiri. Dugaan ini membuat banyak pihak meradang, terutama nelayan dan petani yang selama ini berjibaku mencari BBM subsidi demi dapur tetap mengepul.

“Mereka digaji negara. Jangan justru ikut merebut hak rakyat kecil,” tegas salah satu warga yang mengaku memegang data lengkap soal dugaan praktik tersebut. Menurutnya, para pelaku diduga meraup keuntungan besar, sementara rakyat kecil dipaksa antre, mengeluh, bahkan menghentikan aktivitas kerja karena sulitnya mendapatkan BBM subsidi.

Warga berharap pihak TNI bertindak cepat. “Jangan sampai ada yang kebal hukum. Negara hadir bukan untuk menyakiti rakyatnya,” lanjutnya dengan suara berat, ibarat ombak sore yang menghantam karang.

Upaya konfirmasi telah dilakukan. Redaksi Berita Istana menghubungi AD pada Senin (3/11) sekitar pukul 13.17 WIB. Pesan terbaca centang dua, namun hingga berita ini diterbitkan, tidak ada respons apa pun dari yang bersangkutan.

Sementara itu, aktivis Jawa Tengah Panji Riyadi SH MH menyatakan siap membawa kasus ini ke ranah formal.
“Kami akan melaporkan ini ke Kodim 0736/Batang. Oknum seperti ini harus ditindak tegas,” tegas Panji.

Publik kini menunggu langkah aparat. Di tengah sulitnya kebutuhan hidup, rakyat kecil berharap hukum tak hanya tajam ke bawah, tetapi juga tegas ke semua arah yang mengancam keadilan sosial di bumi nusantara ini.

Redaksi Berita Istana dengan sengaja tidak mencantumkan alamat lengkap serta lokasi pasti gudang yang dimaksud dalam pemberitaan sebelumnya. Keputusan ini diambil demi menjaga keamanan narasumber, keselamatan pihak yang terlibat, dan menghindari potensi konflik di lapangan.

Selain itu, langkah ini juga dilakukan untuk mencegah tindakan main hakim sendiri dari pihak yang merasa dirugikan maupun pihak lain yang tidak berkepentingan. Informasi sensitif tetap disimpan sebagai bagian dari prosedur jurnalistik yang mengedepankan asas kehati-hatian serta perlindungan terhadap sumber informasi.

“Keselamatan dan kenyamanan narasumber menjadi prioritas kami. Kami tetap mengedepankan profesionalisme dalam menyampaikan informasi kepada publik,” tegas Redaksi Berita Istana.

Proses penelusuran fakta dan pengumpulan data masih terus dilakukan. Tim investigasi Berita Istana tetap bekerja di lapangan dan akan menyampaikan perkembangan terbaru secara bertahap, sesuai prinsip jurnalisme yang akurat, seimbang, dan berpegang pada Kode Etik Jurnalistik.

Publik diimbau tetap tenang, bijak, dan tidak berspekulasi secara berlebihan. Informasi resmi berikutnya akan diumumkan setelah proses verifikasi menyeluruh selesai dilakukan.

(iTO)

TAGGED:
Share This Article
Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *