Sragen – Berita Istana | Penyaluran program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kabupaten Sragen, Jawa Tengah, dihentikan sementara menyusul kasus keracunan massal yang menimpa ratusan penerima manfaat. Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana menegaskan, penghentian ini akan berlaku hingga penyebab keracunan dipastikan.
“Sampai penyebab kejadian diketahui dengan jelas, dan SPPG (Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi) menyampaikan rencana peningkatan layanan yang lebih berkualitas,” ujar Dadan kepada Kompas.com, Kamis (14/8/2025).
Menurutnya, penghentian sementara merupakan bagian dari Standar Operasional Prosedur (SOP) jika ada keluhan atau laporan terkait MBG. “Itu SOP kalau ada kejadian, keluhan penerima manfaat, untuk memastikan penyebab kejadian,” jelasnya.
Dadan menambahkan, pihaknya kini tengah melakukan evaluasi dan perbaikan terhadap SPPG atau dapur penyedia MBG yang berkaitan dengan peristiwa ini. “Iya (evaluasi) untuk lokal SPPG. Peningkatan layanan yang lebih berkualitas, sehingga kejadian tidak terulang lagi,” tegasnya.
251 Korban Keracunan
Kasus keracunan massal MBG di Sragen terus bertambah. Hingga Selasa (12/8/2025) malam, Bupati Sragen Sigit Pamungkas melaporkan total korban mencapai 251 orang, terdiri dari siswa, guru, dan orang tua siswa.
“Hari ini kami mendapat laporan bahwa ada gejala keracunan dari sejumlah siswa di SD dan SMP di Gemolong. Mereka merasakan mual, sakit perut melilit, dan ada yang muntah. Intinya ada dugaan keracunan. Data terakhir, ada 251 yang melapor,” kata Sigit.
Sebagai langkah penanganan, Pemkab Sragen menghentikan distribusi MBG dari penyedia yang diduga menjadi sumber keracunan selama minimal dua hari untuk investigasi. Pemerintah juga memberikan pengobatan kepada siswa yang mengalami gejala, membentuk pusat krisis, menyiagakan Puskesmas 24 jam, serta mengirim sampel makanan ke laboratorium di Semarang untuk diuji.(*)