Grobogan, 23 Oktober 2025 —Insiden mengejutkan terjadi dalam acara koordinasi Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) di wilayah KPH Gundi, Kabupaten Grobogan. Seorang mantri BKPH Gundih yang dikenal bertato dan berpenampilan seperti preman diduga menunjukkan arogansinya dengan membentak wartawan Berita Istana serta mengebrak meja di hadapan banyak orang.
Video berdurasi 3 menit 13 detik yang dikirimkan kepada redaksi memperlihatkan sosok mantri Gundi bernama Sus bertindak kasar dan tidak sopan terhadap wartawati Berita Istana, Siti Winarsih, yang tengah menjalankan tugas jurnalistik atas undangan resmi pihak Perhutani.
Peristiwa itu sontak memicu kecaman keras dari Warsito, selaku Pimpinan Redaksi Berita Istana. Ia menilai tindakan arogan tersebut tidak hanya mencederai martabat wartawan, tetapi juga mempermalukan institusi Perhutani di hadapan publik.
“Kami datang secara resmi, membawa surat undangan. Tapi yang kami terima justru bentakan dan perlakuan tidak sopan. Ini jelas bentuk arogansi yang tidak bisa dibiarkan,” tegas Warsito.
Menurut kesaksian tim Berita Istana, suasana awalnya berjalan kondusif. Namun, sikap mantri tersebut semakin menjadi-jadi hingga akhirnya membentak dan mengebrak meja di depan banyak orang.
Warsito memastikan akan mengusut tuntas kejadian itu dan memerintahkan seluruh jajarannya untuk menelusuri berbagai kasus yang selama ini terjadi di wilayah kerja Perhutani, khususnya di KPH Gundi.
“Kami akan kerahkan anggota untuk menelusuri semua dugaan penyimpangan dan tindakan arogansi di wilayah Perhutani Grobogan. Wartawan kami menjalankan tugas sesuai undang-undang, bukan untuk diintimidasi,” pungkasnya.
Insiden ini menambah daftar panjang kasus dugaan intimidasi terhadap insan pers yang sedang menjalankan tugas peliputan di lapangan. Publik kini menanti langkah tegas dari pihak Perhutani untuk menindak oknum yang mempermalukan lembaga dan mencoreng citra profesionalisme aparatur kehutanan.
Penulis; iTO