Berakhir Ricuh, Polisi Terpaksa Bubarkan Aksi Unra Anarkis di Depan Mapolda Untuk Lindungi Masyarakat

Berita Istana
3 Min Read

Polda Jateng, Kota Semarang – Aksi unjuk rasa yang digelar oleh pendemo anarkis dari kelompok Anarko di depan Mapolda Jawa Tengah, Jumat (29/8/2025) sore, berakhir ricuh. Demi mengendalikan situasi dan melindungi masyarakat, aparat kepolisian terpaksa melakukan tindakan tegas dan terukur dengan membubarkan massa.

Awalnya, aksi yang dimulai pukul 15.00 WIB berlangsung aman. Massa menyampaikan orasi terkait tuntutan keadilan atas tewasnya pengemudi ojek online, Affan Kurniawan (20), dalam aksi unjuk rasa di Jakarta sehari sebelumnya.

Sebagai bentuk penghormatan terhadap hak masyarakat dalam menyampaikan pendapat, Polda Jateng bersama Polrestabes Semarang menurunkan personel pengamanan tanpa tameng, termasuk dari Sabhara dan Propam, dengan pendekatan humanis.

Namun sekitar pukul 15.30 WIB, situasi berubah ketika kelompok pendemo anarkis mulai melempar batu, petasan, hingga bom molotov ke arah petugas. Aksi itu memicu kericuhan lebih luas, dengan massa lain ikut melakukan perusakan fasilitas umum seperti pagar, lampu taman, dan pot bunga yang kemudian dilemparkan ke dalam Mapolda.

Petugas berulang kali memberikan himbauan melalui pengeras suara agar massa menghentikan aksi anarkis, namun tidak diindahkan.

“Sore ini sebenarnya kita sudah menyiapkan pengamanan aksi unjuk rasa. Namun ternyata yang terjadi bukan penyampaian aspirasi, melainkan aksi anarkis. Begitu massa berkumpul mereka langsung melempar mercon dan bom molotov hingga mengenai sebagian petugas,” jelas Kabid Humas Polda Jateng, Kombes Pol Artanto, di lokasi.

 

Karena kondisi semakin membahayakan masyarakat dan pengguna jalan, petugas akhirnya menggunakan water cannon dan gas air mata untuk membubarkan massa. Kericuhan membuat massa terpecah menjadi dua kelompok, sebagian lari ke arah selatan menuju Jalan Sriwijaya, sementara lainnya ke utara menuju Kantor Gubernur Jawa Tengah.

Untuk menjaga keselamatan pengguna jalan, Satlantas melakukan pengalihan arus dari Jalan Pahlawan ke jalur alternatif. Di tengah lemparan batu, pasukan Dalmas tetap bertahan di sisi selatan dan utara Mapolda sembari menghimbau massa agar segera membubarkan diri.

Sekitar pukul 16.30 WIB, pasukan PHH Brimob diterjunkan untuk mendorong massa hingga ke pertigaan Jalan Kusuma Wardani. Situasi akhirnya terkendali pada pukul 18.00 WIB setelah massa dipukul mundur hingga Bundaran Air Mancur Jalan Pahlawan.

Kombes Pol Artanto menyayangkan aksi yang awalnya berjalan tertib justru berubah ricuh karena provokasi. Ia menegaskan, tindakan tegas yang diambil aparat tetap dilakukan secara humanis dan terukur demi keselamatan masyarakat.

“Massa melakukan perusakan dengan melempar batu hingga memecahkan pot. Karena itu petugas terpaksa menggunakan water cannon dan gas air mata agar massa segera bubar,” ujarnya.

Polda Jateng menghimbau masyarakat agar menghindari kawasan sekitar Mapolda selama aksi berlangsung.

“Saat ini kita masih melakukan pendataan terkait korban. Beberapa anggota dan masyarakat sudah mendapat pertolongan kesehatan,” pungkas Artanto.

Share This Article
Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *