Dirut PT BiN Mengajak Warga Sragen Tetap Damai Terkait Adanya Demo di Berbagai Daerah

Berita Istana
3 Min Read

Sragen, 4 September 2025 – Direktur Utama PT Berita Istana Negara (BiN) yang mengelola 18 media online, Warsito, mengajak seluruh warga Sragen untuk tetap menjaga persatuan dan kesatuan di tengah maraknya aksi demo yang terjadi di berbagai daerah sejak 25 Agustus hingga 1 September 2025.

Warsito menegaskan pentingnya warga Sragen untuk tetap menjaga suasana damai, rukun, serta menguatkan semangat kebersamaan dalam bingkai “Sragen Asri”.

“Asri dalam bahasa Indonesia berarti indah, elok, sejuk, nyaman, sedap dipandang, serta membawa ketenteraman. Maka, secara bahasa, Sragen Asri berarti Kabupaten Sragen yang indah, nyaman, dan damai,” jelasnya.

Lebih lanjut, Warsito menambahkan bahwa “Sragen Asri” mencerminkan harapan daerah agar Sragen menjadi wilayah yang bersih, hijau, tertata, serta memberikan kenyamanan bagi masyarakatnya. Kata asri juga melambangkan kehidupan yang harmonis, tenteram, serta ramah lingkungan.

“Jika dipakai sebagai slogan daerah, Sragen Asri menegaskan identitas Sragen sebagai daerah yang tidak hanya berkembang secara pembangunan, tetapi juga tetap menjaga keindahan, budaya, dan kelestarian lingkungannya. Dengan kata lain, Sragen Asri adalah gambaran Sragen yang maju, indah, ramah, dan nyaman untuk dihuni maupun dikunjungi,” imbuhnya.

Pesan untuk Pelajar dan Masyarakat

Warsito juga berpesan khusus kepada para pelajar SMA maupun SMK agar tidak mudah terprovokasi ajakan untuk ikut demo anarkis.

“Tujuan demo itu menyampaikan aspirasi dengan cara baik, bukan merusak fasilitas negara. Jangan sampai tindakan anarkis merugikan diri sendiri, orang tua, maupun negara,” tegasnya.

Selain itu, ia mengingatkan masyarakat Sragen agar tidak meniru demo di daerah lain yang kerap berujung ricuh dan memusuhi aparat kepolisian.

“Ingat, polisi bukan musuh kita. Mereka hanya menjalankan tugas dari atasan untuk menjaga ketertiban saat demo berlangsung,” kata Warsito.

Menjaga Sragen Tetap Kondusif

Warsito menyoroti banyaknya kejadian anarkis di luar Sragen, seperti pembakaran gedung DPRD, kantor polisi, hingga penjarahan rumah sejumlah tokoh politik dan pejabat negara. Ia berharap hal tersebut tidak terjadi di Sragen.

“Kami titip Sragen Asri ini, mari kita jaga bersama. Seperti yang disampaikan Bupati Sragen Sigit Pamungkas beserta Dandim dan Kapolres Sragen, Sragen adalah rumah kita bersama yang harus kita rawat,” ujarnya.

Tak lupa, ia juga menyampaikan apresiasi kepada seluruh elemen masyarakat Sragen, mulai dari tokoh agama, tokoh masyarakat, pemuda, hingga organisasi masyarakat (ormas) yang telah berkontribusi menjaga suasana kondusif di kabupaten ini.

“Terima kasih kami sampaikan dari desa termuda di ujung barat yang berbatasan dengan Kabupaten Boyolali dan Grobogan. Mari kita terus jaga Sragen tetap asri, damai, dan harmonis,” tutup Warsito, warga Gilirejo Baru, Kecamatan Miri, Sragen.

Penulis: Warsito

Share This Article
Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *