Sosok Babah yang Tampar Penyanyi di Atas Panggung Viral di TikTok, Warsito: Tindakan Biadab, Harus Segera Ditindak Tegas!

Berita Istana
4 Min Read

Purwodadi – Dunia hiburan tanah air kembali dihebohkan dengan beredarnya sebuah video viral berdurasi 32 detik di platform TikTok melalui akun @Wiwit_Ling2. Video tersebut memperlihatkan seorang pria bernama Babah naik ke atas panggung dan secara tiba-tiba menampar penyanyi wanita yang sedang duduk di atas panggung.
Aksi brutal itu sontak memicu kemarahan publik dan menuai kecaman luas dari berbagai kalangan.

Dalam video yang kini telah tersebar di berbagai platform media sosial, tampak Babah datang mendekati sang penyanyi sambil mengucapkan kata-kata kasar,

“Bajingan kowe, yen ora terimo sesok laporno polisi!”
(“Bajingan kamu, kalau tidak terima besok laporkan ke polisi!”)

Tindakan itu langsung mengundang reaksi keras dari para warganet.
Berbagai komentar muncul di kolom unggahan video tersebut:

@opik: “Proses hukum. Wes tindak kriminal iku. Ojo meh pejabat/wong akeh duit trus podo wedi pihak aparate.”

@Wiwit_Ling2: “Gara-gara mbak biduan mau dirangkul dari depan tapi gak mau. Akhirnya si Babah sakit hati, terus biduannya digampar dua kali, gak sadarkan diri, dan dilarikan ke RS opname.”

@KANGSHOPP: “Ayo di-up-kan. Hal seperti ini tidak bisa dibiarkan. Meskipun di situ gak ada yang berani, nanti kalau viral pasti ada klarifikasi dan ditindaklanjuti secara hukum.”

@Kartikaaa⭐: “Wis koyo Gusti Allah wae, kabeh-kabeh mosok wedi? Yen pancen mbak e ora salah yo kudune enek sing wani ngluruske to 😳.”

Kecaman Keras dari PT Berita Istana Negara

Menanggapi kejadian tersebut, Warsito, selaku Direktur Utama PT Berita Istana Negara, mengecam keras tindakan tidak manusiawi yang dilakukan oleh Babah di atas panggung.
Dalam pernyataannya, Warsito menegaskan bahwa tindakan kekerasan terhadap perempuan, apalagi di ruang publik, merupakan pelanggaran hukum yang harus segera diproses secara tegas.

“Kami meminta aparat penegak hukum, khususnya Polres Purwodadi, Polda Jateng, untuk segera menindak tegas pelaku.

Jangan sampai peristiwa seperti ini terus terulang. Seniman itu bagian dari masyarakat yang juga dilindungi undang-undang,” tegas Warsito.

Ia menambahkan, PT Berita Istana Negara siap memberikan pendampingan hukum secara gratis kepada korban apabila dibutuhkan.

“Kalau korban butuh pendampingan hukum, kantor kami siap membantu tanpa biaya. Kami tidak bisa diam melihat wanita yang bekerja demi keluarganya diperlakukan seperti ini,” lanjutnya.

Seniman Harus Dihormati dan Dilindungi, Warsito juga menyinggung bahwa insiden kekerasan terhadap seniman bukan kali pertama terjadi.

“Belum lama ini di Klaten ada seniman yang dihajar, dan kini kejadian serupa terjadi lagi di wilayah hukum Purwodadi. Ini benar-benar tidak bisa dibiarkan,” ujarnya.

Ia berharap aparat hukum dapat bertindak adil dan tidak pandang bulu.

“Kasihan korban, dia seorang wanita yang mencari nafkah dengan cara terhormat. Kita harus menghormati profesi seniman. Mereka punya hak untuk merasa aman saat tampil di depan publik,” tutup Warsito dengan nada tegas.

Video singkat yang awalnya dianggap hiburan berubah menjadi potret buram wajah moral sebagian masyarakat. Saat tangan Babah melayang di atas panggung, bukan hanya pipi sang penyanyi yang terluka, tapi juga hati publik yang menyaksikannya.
Di era digital, kekerasan sekecil apa pun akan terekam dan diingat selamanya — bukan hanya oleh kamera, tetapi oleh nurani masyarakat yang tak lagi bisa dibungkam oleh kekuasaan atau uang.

Keadilan tak boleh diam di balik panggung.
Setiap pelaku kekerasan harus mempertanggungjawabkan perbuatannya, siapa pun dia.(iTO)

Share This Article
Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *