Ngawi – Perjalanan penuh makna ditempuh oleh Mas Eko, seorang warga Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) asal Semarang, yang dengan tekad kuat memilih berjalan kaki menuju Padepokan Agung PSHT di Jalan Merak, Kota Madiun. Perjalanan spiritual ini dijalani dengan semangat tinggi sebagai bentuk pengabdian terhadap nilai-nilai persaudaraan.
Mas Eko diketahui telah menempuh perjalanan jauh dari Semarang dan pada hari ini beristirahat di wilayah Mantingan, Kabupaten Ngawi. Dalam setiap langkahnya, ia berharap mendapat petunjuk dan kelancaran dari Gusti Allah hingga tiba dengan selamat di Padepokan Agung Madiun.
Diketahui, jarak antara Semarang dan Madiun mencapai sekitar 206,5 hingga 207 kilometer jika ditempuh melalui jalur darat. Umumnya, perjalanan ini memakan waktu sekitar 4,5 hingga 5 jam dengan kendaraan bermotor. Namun, Mas Eko menempuhnya dengan berjalan kaki, yang tentu membutuhkan waktu berhari-hari serta kekuatan fisik dan mental luar biasa.
Perjalanan spiritual penuh perjuangan ini dilakukan sebagai wujud pengabdian dan kecintaan Mas Eko terhadap ajaran Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT). Ia berharap langkahnya dapat menjadi inspirasi bagi sesama warga PSHT agar senantiasa menjaga nilai persaudaraan, keikhlasan, dan keteguhan hati dalam kehidupan sehari-hari.
“Perjalanan ini saya niatkan sebagai bentuk pengabdian dan rasa cinta saya kepada PSHT. Semoga diberi kekuatan dan petunjuk oleh Gusti Allah hingga sampai ke Padepokan Agung,” ungkap Mas Eko saat beristirahat di kawasan Mantingan, Ngawi — salah satu titik perhentiannya sebelum melanjutkan perjalanan ke Madiun.
Selain mendapat dukungan dari warga sekitar, perjalanan Mas Eko juga menuai simpati dan doa dari sesama warga PSHT di berbagai daerah. Banyak yang turut mendoakan agar langkahnya diberi keselamatan dan kemudahan hingga tiba di tujuan.
Menariknya, Mas Eko merupakan penyandang bisu. Saat singgah di Ranting PSHT Mantingan, ia sempat bertemu dengan Mas Tomo, salah satu warga PSHT setempat. Keduanya berkomunikasi dengan bahasa tubuh, menandakan betapa kuatnya ikatan persaudaraan antarwarga PSHT yang melampaui batas kata dan suara.
Setelah bermalam di Mantingan, keesokan paginya Mas Eko melanjutkan perjalanan menuju Padepokan Agung Madiun. Semangat dan keteguhannya menjadi teladan bagi warga PSHT serta masyarakat luas tentang arti perjuangan, kesederhanaan, dan ketulusan hati dalam menempuh tujuan mulia.
Semoga perjalanan Mas Eko dari Semarang menuju Padepokan Agung Madiun senantiasa diberi kelancaran, keselamatan, dan perlindungan oleh Gusti Allah SWT. Aamiin ya Rabbal ‘Alamiin.
(Tim Redaksi)