Boyolali – Gelombang penolakan muncul di Boyolali terkait kabar pengangkatan Iwan Marwanto, mantan Daftar Pencarian Orang (DPO) Kejaksaan Negeri (Kejari) Wonogiri, yang kini menjabat Direktur Utama (Dirut) Perumda Air Minum Tirta Lestari Boyolali.
Status DPO Iwan Marwanto kembali menjadi sorotan setelah ia dilantik sebagai pimpinan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Boyolali.
Plt Kepala Kejari Wonogiri, Tjut Zelvira Nofani, melalui Kepala Seksi Intelijen (Kasintel) Kejari Wonogiri, Daud Waluyo, membenarkan bahwa Iwan pernah masuk dalam daftar DPO.
“Data di kami, Iwan ini DPO saksi. Karena DPO saksi, bukan DPO tersangka, maka tidak dilimpahkan ke intel. Yang menangani di seksi pidana khusus (Pidsus),” jelas Daud, Kamis (21/8/2025).
Ribuan Warga Siapkan Spanduk Penolakan , Informasi yang diterima Berita Istana menyebutkan, ribuan warga Boyolali tengah bersiap memasang spanduk besar di sejumlah titik strategis. Spanduk tersebut bertuliskan:
“Masyarakat Boyolali Bersatu Menolak DPO Kejari Wonogiri Jadi Pejabat di Boyolali.”
Aksi ini merupakan bentuk protes masyarakat yang menilai penempatan pejabat dengan rekam jejak bermasalah tidak pantas dilakukan.
Dugaan Keterlibatan Kasus Korupsi : Sumber yang memiliki kedekatan dengan proses hukum menyebut, status DPO yang pernah disandang Iwan Marwanto tidak serta-merta hilang meski kasus lama.
“Walaupun pernah menjadi DPO, itu tidak akan hangus,” tegas sumber tersebut.
Berdasarkan catatan, Iwan Marwanto disebut terlibat dalam kasus dugaan korupsi pengadaan gamelan oleh Dinas Pendidikan Wonogiri tahun 2014 dengan nilai proyek Rp2,8 miliar dan kerugian negara sekitar Rp189 juta.
Nama Iwan muncul dalam keterangan salah satu terpidana, Sunarmo, yang kini telah meninggal dunia.
“Nama Iwan muncul hanya dari keterangan satu orang, yakni terpidana Sunarmo. Saksi dan terpidana lain tidak ada yang menyebut. Statusnya tetap DPO saksi,” kata Daud.
Meski demikian, Iwan dikabarkan tidak memenuhi tiga kali panggilan pemeriksaan oleh Kejari Wonogiri saat kasus ini berjalan.
Respons Pemerintah Daerah : Bupati Wonogiri, Agus Irawan, saat dimintai tanggapan menyebut persoalan tersebut sudah dianggap selesai. Namun, masyarakat Boyolali menilai kasus hukum tidak bisa diabaikan begitu saja, apalagi terkait pejabat yang menduduki jabatan strategis.
Gelombang penolakan diperkirakan terus menguat. Sejumlah elemen masyarakat Boyolali bertekad terus menyuarakan aspirasi agar pejabat di daerah bersih dari rekam jejak hukum yang bermasalah.
(Tim Redaksi)