Warga Desa Sigit Tangen Dihebohkan Harga Pupuk Subsidi Rp160 Ribu, Kadus dan Kades Terlibat Diduga Persulit Penyaluran

Berita Istana
3 Min Read

Sragen – Warga Desa Sigit, Kecamatan Tangen, Kabupaten Sragen, dibuat heboh dan geram dengan dugaan praktik penjualan pupuk bersubsidi yang melampaui Harga Eceran Tertinggi (HET). Pupuk subsidi yang seharusnya dijual sesuai aturan pemerintah, diduga dipatok dengan harga mencapai Rp150 ribu hingga Rp160 ribu per sak. Ironisnya, praktik tersebut disebut telah berlangsung hampir empat tahun terakhir.

Sejumlah warga yang tercatat dalam Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (RDKK) mengaku kecewa lantaran kesulitan mendapatkan pupuk subsidi, meski nama mereka sudah tertera dalam daftar penerima. Kondisi ini diduga kuat akibat ulah oknum Kepala Dusun (Kadus) setempat, Suprih, yang tinggal di wilayah Singget RT 05 Desa Sigit, Tangen, Sragen.

Salah satu warga yang enggan disebutkan namanya mengungkapkan, dari sekitar 40 warga yang tercatat dalam RDKK, hanya sekitar 20 persen yang benar-benar menerima pupuk subsidi.

“Yang dapat pupuk itu-itu saja, padahal kami juga tercatat. Harganya juga jauh dari aturan. Kami merasa dirugikan,” keluhnya saat ditemui awak media Berita Istana, 5 Agustus 2025.

Tak hanya soal harga, warga juga menuding adanya praktik pengondisian penyaluran pupuk yang melibatkan oknum Kades, perangkat desa hingga keluarga kepala desa. Dugaan ini semakin mencuat setelah sejumlah data dan kesaksian warga viral di media sosial.

Tim investigasi Berita Istana bersama Media Group berusaha meminta klarifikasi langsung kepada Kadus Suprih terkait dugaan penjualan pupuk di atas HET dan penyaluran yang tidak merata. Namun, saat dikonfirmasi melalui aplikasi WhatsApp, Suprih hanya memberikan jawaban singkat:

“Saene mboten kepagih mas.. wong pertanyaan katah meng 😅😅🙏🙏,” tulisnya, tanpa memberikan penjelasan lebih lanjut.

Kasus ini kini menjadi sorotan publik dan menimbulkan kekhawatiran adanya praktik serupa di desa lain. Warga Desa Sigit berharap pihak berwenang segera turun tangan menindaklanjuti dugaan penyalahgunaan penyaluran pupuk subsidi tersebut.

“Kami minta aparat terkait menindak tegas oknum perangkat desa yang mempermainkan pupuk subsidi. Jangan sampai rakyat kecil terus jadi korban,” tegas salah satu Ketua RT di desa setempat.

Hingga berita ini diterbitkan, pihak pemerintah desa dan kecamatan belum memberikan keterangan resmi terkait polemik pupuk subsidi yang diduga dikondisikan oleh oknum perangkat desa.

Masyarakat berharap penyelidikan segera dilakukan demi menegakkan keadilan serta memastikan subsidi pupuk benar-benar sampai kepada petani yang berhak menerimanya.

(Tim Redaksi: Berita Istana)

Share This Article
Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *