BPAN Jawa Tengah Pergoki Truk Muatan Solar Subsidi di Jalan Purwodadi–Semarang, Arifin: Lapor Polisi Tak Direspon

Berita Istana
2 Min Read

GROBOGAN – Badan Penelitian Aset Negara Lembaga Aliansi Indonesia (BPAN-LAI) Jawa Tengah memergoki sebuah truk bermuatan solar bersubsidi yang diduga hasil aktivitas ilegal di wilayah Desa Harjowinangun, Kecamatan Godong, Kabupaten Grobogan, Selasa (24/6/2025) sekitar pukul 19.00 WIB.

Temuan tersebut diungkap langsung oleh Ketua BPAN Jawa Tengah, Arifin Kurniadi. Ia menyebut truk bernomor polisi S 8072 JJ tengah memuat satu tandon (kempu) berkapasitas 1 ton yang berisi solar subsidi. Truk tersebut diketahui berada di jalur utama Jalan Raya Purwodadi–Semarang, tak jauh dari SPBU Pertamina Mijen, Demak.

Menurut Arifin, truk tersebut datang dari Semarang dan sengaja beroperasi untuk mengisi solar bersubsidi di sejumlah SPBU di sepanjang jalur Purwodadi–Semarang. Namun, upaya pelaporan ke aparat setempat tidak membuahkan hasil.

“Saat saya menghubungi Polres Grobogan via telepon untuk melaporkan temuan ini, tidak ada respon,” ujar Arifin dengan nada kecewa.

Pengemudi truk yang diketahui berinisial NC, warga Jepara, mengakui bahwa solar yang dimuat merupakan hasil dari aktivitas “ngangsu” (mengisi secara berulang) di beberapa SPBU. Saat dipergoki, tandon dalam truk tersebut baru terisi setengah dari kapasitas.

“Iya, truk dari Semarang. Solar ini dari ngangsu di beberapa SPBU. Sekali isi sekitar Rp 500 ribu, ini baru setengah ton,” ungkap NC.

Untuk menghindari deteksi sistem audit SPBU dan bisa terus mengisi BBM subsidi, NC mengaku menggunakan pelat nomor berbeda.

“Kalau plat tidak diganti, operator SPBU biasanya tidak mau melayani karena sistem mereka diaudit,” jelasnya.

Lebih lanjut, NC mengungkapkan bahwa dirinya bekerja di bawah seorang bos bernama Adam, pengusaha asal Semarang. Ia mengaku mendapat komisi sebesar Rp 200 ribu per ton solar yang berhasil dikumpulkan. Namun, untuk mendapatkan 1 ton solar, ia harus beroperasi selama 24 jam penuh.

“Ya terpaksa, daripada tidak ada pekerjaan. Sekarang ini cari kerjaan susah,” tutur NC, lirih.

Hingga berita ini diturunkan, belum ada keterangan resmi dari pihak kepolisian terkait laporan tersebut maupun tindak lanjut terhadap aktivitas dugaan penyalahgunaan BBM subsidi ini.


Reporter: [Tim:Red]
Editor: [iTO]
Viosarinews.com

 

Share This Article
Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *