RSUD Bobrok di Kabupaten Bekasi!! Ribuan Warga Geruduk Kantor Camat, Tuntut Dirut Mundur!

BEKASI, Kamis (3/7/2025) — Ribuan warga Kecamatan Cabangbungin, Kabupaten Bekasi, tumpah ruah di halaman Kantor Kecamatan Cabangbungin. Mereka tergabung dalam Gerakan Masyarakat Cabangbungin (GMC) dalam aksi damai menuntut pencopotan Direktur RSUD Cabangbungin, dr. Erni Herdiani. Aksi ini merupakan buntut dari dugaan kasus pelecehan terhadap anak pasien oleh oknum dokter di rumah sakit tersebut.

Aksi berlangsung damai namun penuh semangat. Massa membentangkan spanduk bernada kecaman seperti “RSUD Bobrok! Ganti Direkturnya!” dan “Kami Butuh Layanan Kesehatan, Bukan Penderitaan!” yang membanjiri lokasi.

“Ini bukan hanya soal antrian panjang! Ini soal keselamatan anak-anak, soal nyawa, soal kepercayaan!” tegas Koordinator GMC, Samsul Rizal, dalam orasinya dari atas mobil komando.

Parahnya, oknum dokter yang diduga sebagai pelaku pelecehan seksual terhadap anak pasien masih aktif bertugas tanpa dikenai sanksi. Pihak rumah sakit bahkan dituding mencoba menyelesaikan kasus secara “damai kekeluargaan”, dan melarang keluarga korban untuk melapor ke pihak berwajib.

“Ini pelanggaran moral dan etik berat! Jangan main-main dengan keadilan,” seru salah seorang orator aksi dengan nada geram.

Tokoh masyarakat Cabangbungin, Ahmad Syaripudin, dalam pernyataannya menegaskan bahwa tuntutan warga agar direktur rumah sakit dicopot sah secara hukum. Ia merujuk pada Undang-Undang No. 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit, serta Peraturan Pemerintah No. 47 Tahun 2021 yang mengatur tentang tanggung jawab manajemen rumah sakit.

“Jika pihak rumah sakit gagal menjaga mutu layanan, etika medis, dan keselamatan pasien, maka sanksinya bisa berupa teguran, denda, bahkan pencabutan izin,” jelas Ahmad.

Sejak diresmikan pada 2017, RSUD Cabangbungin diharapkan menjadi pusat pelayanan kesehatan bagi enam kecamatan di wilayah utara Kabupaten Bekasi. Namun kenyataannya, rumah sakit ini justru menuai banyak keluhan.

Masalah yang disoroti antara lain antrean pasien yang tak manusiawi, fasilitas yang minim, hingga pelayanan tenaga medis yang dinilai arogan dan tak profesional.

“Kami tidak butuh rumah sakit mewah. Kami butuh pelayanan yang manusiawi dan bermartabat!” seru salah satu peserta aksi di tengah kerumunan.

Hingga berita ini diturunkan, Direktur RSUD Cabangbungin, dr. Erni Herdiani, belum memberikan pernyataan resmi. Namun dalam pernyataan terpisah, Wakil Bupati Bekasi, dr. Asep Surya Atmaja, mengatakan bahwa pihaknya akan menindak tegas jika benar ada pelanggaran hukum.

“Jika benar ada pelecehan, harus diproses hukum. Tidak bisa dibiarkan,” tegasnya.

Kini sorotan tertuju kepada Pemerintah Kabupaten Bekasi. Masyarakat menunggu langkah konkret: akankah Pemkab bersikap tegas, atau justru menutup mata atas persoalan serius yang mencoreng citra pelayanan publik di daerahnya?

(TIM/Viosarinews)


 

Array

Bagikan ini:

Redaksi

PT. BERITA ISTANA NEGARA

Berita terkini
Scroll to Top