Tragis, Rumah Warga Desa Darmakradenan Rata dengan Tanah Usai Longsor Akibat Tambang

Berita Istana
3 Min Read

Banyumas, 26 Oktober 2025 — Bencana longsor kembali terjadi di wilayah Kabupaten Banyumas. Kali ini, peristiwa memilukan menimpa warga Desa Darmakradenan, RT 3 RW 1, yang diduga kuat disebabkan oleh aktivitas penambangan bahan material semen di kawasan tersebut. Longsoran besar dari area tambang menghantam permukiman warga dan menyebabkan satu rumah rata dengan tanah.

Dari hasil penelusuran di lapangan, aktivitas penambangan diketahui dilakukan oleh PT DSM, yang disebut-sebut merupakan kontraktor dari PT STAR (PT Semen Bima). Kegiatan penambangan ini telah berlangsung cukup lama dan disebut masih aktif hingga kini.

Kepala Desa Darmakradenan saat dikonfirmasi media membenarkan bahwa lokasi longsor berada di area yang termasuk wilayah tambang.

“Iya, itu masih area tambang,” ujar Kepala Desa Darmakradenan saat ditemui di lokasi kejadian, Minggu (26/10).

Salah satu korban, Aris, menceritakan detik-detik kejadian yang nyaris merenggut nyawanya. Longsor terjadi sekitar pukul 17.00 WIB, ketika rumah dalam keadaan kosong karena anaknya pergi ke warung.

“Untung saja anak saya ke warung untuk jajan, kalau tidak mungkin kami sudah tertimbun,” ungkap Aris dengan nada haru.

Meski seluruh anggota keluarga selamat, kerugian material diperkirakan mencapai miliaran rupiah. Rumah Aris hancur total, sementara seluruh barang berharga seperti dokumen penting, telepon genggam, dan kendaraan bermotor ikut tertimbun. Kini, Aris beserta keluarganya mengungsi di rumah kerabat terdekat.

“Kami menuntut tanggung jawab dari pihak terkait. Kerugian kami besar, dan kami berharap ada ganti rugi yang layak,” tegas Aris yang menaksir kerugian mencapai Rp3 miliar.

Selain rumah Aris, dua rumah warga lain, termasuk milik Erwin, juga mengalami kerusakan parah. Sedikitnya tiga sepeda motor dilaporkan rusak berat dan tertimbun material tambang. Warga menegaskan bahwa peristiwa ini bukan akibat faktor alam, melainkan akibat langsung dari aktivitas penambangan yang menggali area perbukitan di sekitar pemukiman.

“Ini murni dampak tambang, mas. Tidak ada hujan, tidak ada angin,” ujar salah satu warga yang enggan disebutkan namanya.

Hingga berita ini diturunkan, pihak PT DSM maupun PT STAR (PT Semen Bima) belum memberikan keterangan resmi terkait insiden longsor tersebut. Aparat desa bersama warga setempat masih berjaga di sekitar lokasi untuk mengantisipasi kemungkinan longsor susulan.

Menanggapi hal ini, Tokoh Jawa Tengah, Panji Riyadi, S.H., M.H., C.Me, mendesak aparat penegak hukum untuk turun tangan menindak tegas aktivitas tambang ilegal yang diduga beroperasi tanpa izin.

“Jika benar tambang tersebut tidak berizin, maka aparat penegak hukum harus segera bertindak. Perizinannya harus diperiksa secara menyeluruh agar tidak ada korban lagi,” tegas Panji Riyadi.

Peristiwa ini menjadi peringatan serius bagi pemerintah daerah dan aparat penegak hukum agar lebih ketat dalam mengawasi aktivitas tambang yang berpotensi membahayakan keselamatan warga.(*)

Share This Article
Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *